Laporan keuangan perusahaan perlu disusun memudahkan pengambilan keputusan. Anda sebagai seorang akuntan atau yang tertarik dengan bidang keuangan tentu tidak asing dengan istilah gross profit margin (GPM). Rasio keuangan ini ada di laporan laba rugi. Ini dia pengertian gross profit margin, pengertian, fungsi, dan cara kerja.
Apa Itu Gross Profit Margin?
Gross Profit Margin atau biasa disebut GPM merupakan salah satu rasio keuangan yang menghitung laba kotor perusahaan setelah dikurangi harga pokok penjualan. Apa itu harga pokok penjualan? Harga pokok penjualan (HPP) adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Baca juga: Inilah Penyebab Selisih Kas, Jenis Selisih Kas Dan Dampaknya
Margin laba kotor sering disebut sebagai persentase penjualan bersih. Biasanya, GPM dianggap rendah jika persentase hanya 5%, lalu jika mencapai 10% maka dianggap baik, sementara jika di atas 10% maka dianggap retensi penerimaan laba tinggi.
Baca juga:
Fungsi Gross Profit Margin
Gross Profit Margin (GPM) akan memberikan gambaran mengenai aktivitas perusahaan, apakah berjalan secara efektif atau tidak. Semakin tinggi GPM suatu perusahaan, maka semakin cepat mencapai break even point (BEP) sehingga semakin menguntungkan.
GPM bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan kinerja perusahaan tiap periode dengan bisnis industri yang sama. Pengukuran GPM bisa membantu menentukan harga produk, pengendalian biaya produksi, dan efisiensi operasional. Tren GPM juga mampu mengidentifikasi potensi masalah dalam operasi bisnis.
Pengertian gross profit margin, pengertian, fungsi, dan cara kerjanya perlu Anda pahami agar mudah dalam memperhitungkan keuangan bisnis Anda. Lebih dari itu, fungsi GPM juga mampu memberikan gambaran kesehatan bisnis kepada stakeholder terkait supplier, distributor, dan pemilik saham.
Selain hal-hal di atas, GPM juga bisa digunakan sebagai gambaran untuk membantu meningkatkan arus kas perusahaan. Bahkan kebanyakan investor menggunakan pendekatan GPM untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Tentu hal ini akan mempengaruhi keputusan investasi.
Cara Kerja Gross Profit Margin
Perhitungan Gross Profit Margin menggunakan rumus sebagai berikut:
Gross Profit Margin (GPM) = (Penjualan Bersih – HPP)/Penjualan Bersih
Penjualan bersih merupakan total laba penjualan dalam suatu periode, sedangkan HPP merupakan total biaya produksi dari sebuah produk dalam suatu periode.
Istilahnya, GPM adalah keuntungan perusahaan yang diinterpretasikan dalam bentuk persentase sesuai rumus. Dengan analisis rasio keuangan tersebut, perusahaan dapat memperhitungkan area yang perlu perbaikan. Misalnya saja peningkatan produktivitas, ataupun menutup permanen area yang merugikan proses produksi.
GPM hanya bermakna secara komparatif seperti rasio keuangan lainnya. Manajer keuangan menggunakan analisis ini untuk melihat tren perbandingan margin dari waktu ke waktu.
Selain itu juga analisis industri untuk membandingkannya dengan perusahaan lain yang sejenis. Anda juga perlu Mengenal Akuntansi Accurate, Kelebihan, Kekurangan, dan Fungsinya yang juga berkaitan dengan keuangan perusahaan.
Itulah pengertian gross profit margin, pengertian, fungsi, dan cara kerja. Selatah Anda memahaminya tentu Anda akan lebih mudah dalam menganalisis perubahan kinerja perusahaan. Selain itu, juga bisa untuk mengambil keputusan finansial yang tepat. Anda tertarik gunakan layanan jasa tugas akuntansi untuk menghitung gros profit margin? Jika iyah pesan segera layanan tersebut di asistenakuntan.